Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang menimbulkan perubahan pada tubuh wanita baik fisik maupun psikis. Pada masa kehamilan perlu dipersiapkan dengan baik, kesehatan ibu harus baik dan tidak mengalami kelainan. Selain pola makan yang seimbang juga diperlukan pemeriksaaan kesehatan ibu secara menyeluruh termasuk pemeriksaan gigi dan mulut. Wanita hamil adalah kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut. Namun kebutuhan akan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil tidak didukung oleh kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi, berdasarkan Riskesdas (2013), prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia adalah sebesar 25,9%. Pada wanita hamil, secara klinis terdapat perubahan pada gingivanya, beberapa studi mengatakan bahwa efek perubahan hormon akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut wanita hamil, didapatkan 27-100% yang mengalami gingivitis, dan 10% mengalami granuloma pyogenik. Lesi mukosa oral lebih sering terjadi pada wanita hamil dari pada wanita yang tidak hamil (Sarifakioglu, E. 2006. dalam Muhsinah, dkk. 2014). Gingivitis kehamilan ini disebabkan oleh hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron di dalam darah.
Adanya perubahan hormonal yang disertai dengan vaskuler menyebabkan gingiva menjadi sensitif khususnya terhadap toksin maupun iritan lainnya, seperti plak dan kalkulus yang mengakibatkan gingiva meradang, selain itu pada masa kehamilan ibu hamil sering mengalami mual dan muntah, muntah dapat menyebabkan rongga mulut menjadi asam sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies. Menurut penelitian Ghanesh, dkk(2010) dalam Hamzah, dkk (2016) menunjukkan 66,8% ibu hamil memiliki kebersihan rongga mulut yang sedang. Hal ini menunjukkan, sebagian besar ibu hamil hanya fokus pada kehamilannya dan kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
Pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut:
1.
Pada masa kehamilan,bumil perlu asupan zat makanan bergizi.
Saat bumil mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut,maka kebutuhan akan
pemenuhan makanannya akan terganggu,dan itu bisa mempengaruhi pertumbuhan janin
dalam kandunganya,karena kurangnya asupan gizi yang masuk kedalam tubuh.
2. Perubahan hormon pada bumil.
Akibat dari perubahan hormone progesterone maupun estrogen pada bumil dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.Misalnya pada trisemester pertama sering
mutah dan kelebihan air liur sehingga ingin terus meludah. Bila tidak kumur dan
menggosok gigi maka kuman dan penyakit didalam mulut mudah tumbuh yang
mengakibatkan bau mulut,jamur dan sariawan pada mulut.
3.
Peningkatan terjadinya pembengkaan pada gusi.
Terjadi akibat pelunakan jaringan pada daerah gusi akibat perubahan hormone.
Gusi mudah berdarah dan benjol-benjol.
4.
Waktu istirahat terganggu karena sakit gigi dan rasa ngilu.
Pada bumil yang kedapatan gigi berlubang akan bertambah parah akibat
penyerapan kalsium dari tubuh bumil pada proses pertumbuhan.
5.
Kerusakan gigi yang parah akan merangsang keluarnya hormone prostaglandin.
Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kontraksi pada rahim yang terus
menerus sehingga bisa mengakibatkan premature atu keguguran.
6. Infeksi pada bumil dapat
menginfeksi janin.
Hasil penelitian yang dimuat journal of Obstetrics Gynechology,Yiping
Han,peneliti dari case Western Reserve University 2010 mengatakan bahwa ibu
yang gusinya infejsi dapat menularkan infeksi pada janin melalui peredaran
darah plasenta.
Pencegahan
yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
1.
Menggosok gigi secara teratur yang dilakukan setelah makan dan sebelum
tidur malam.
2.
Hindari makanan terlalu panas,dingin,dan asam (ngemil dan makan makanan
yang terlalu keras).
3.
Jangan biasakan menggunakan tusuk gigi.