Selasa, 17 Desember 2019

Saya memiliki hobby yaitu Travelling

Selain itu saya juga memiliki hobby olahraga, ketika hari libur atau ketika saya merasa bingung tidak ada kerjaan saya memilih untuk nongkrong di depan rumah. Agar tubuh tetap sehat dan tidak gampang stres.
 

PROFIL RSUD dr. R. Soedjati S Purwodadi


Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan yang semula bernama RSU Purwodadi berasal dari Rumah Sakit Zending yang didirikan sekitar tahun 1924 sampai setelah pengakuan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia pada tahun 1945, maka rumah sakit menjadi milik Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Purwodadi dengan kelas D.
          Pada tahun 1988 RSU Purwodadi kelasnya meningkat menjadi kelas C melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indenesia Nomor 105 Tahun 1988. Selanjutnya RSU Purwodadi menjadi rumah sakit Swadana dalam hal pengelolaan keuangan, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan No. 4 Tahun 1996. Dengan status baru ini Rumah Sakit Umum Purwodadi berubah menjadi Rumah Sakit Umum Swadana Purwodadi.
          Dalam perkembangannya, melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 25 Juni 2002 Nomor 782/Menkes/SK/VI/2002 RSU Swadana Purwodadi berubah dari kelas C menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan.
          Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 19 Tahun 2002, RSU Swadana Purwodadi berubah namanya menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit Daerah Kabupaten Grobogan. Pada tanggal 28 Peberuari 2003 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Grobogan No. 445/0629/2003 namanya berganti lagi berdasarkan nama dokter / WNI pertama yang berjasa untuk rumah sakit ini dengan nama “Rumah Sakit Daerah Dr. R. Soedjati Soemodiardjo” Purwodadi Kabupaten Grobogan. Melalui Peraturan Bupati Grobogan Nomor 50 Tahun 2008 berubah lagi menjadi RSUD Dr. R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan, termasuk Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan, berlaku mulai tanggal 31 Desember 2008. Mulai tahun 2010 sampai sekarang, melalui Peraturan Bupati Grobogan No. 900/1040.1/2010, tanggal 27 Desember 2010, Pola Pengelolaan Keuangan RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah ( PPK-BLUD ).

Rabu, 27 November 2019

UPAYA PELAYANAN KESAHATAN PADA IBU HAMIL


          Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang menimbulkan perubahan pada tubuh wanita baik fisik maupun psikis. Pada masa kehamilan perlu dipersiapkan dengan baik, kesehatan ibu harus baik dan tidak mengalami kelainan. Selain pola makan yang seimbang juga diperlukan pemeriksaaan kesehatan ibu secara menyeluruh termasuk pemeriksaan gigi dan mulut. Wanita hamil adalah kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut. Namun kebutuhan akan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil tidak didukung oleh kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi, berdasarkan Riskesdas (2013), prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia adalah sebesar 25,9%. Pada wanita hamil, secara klinis terdapat perubahan pada gingivanya, beberapa studi mengatakan bahwa efek perubahan hormon akan mempengaruhi kesehatan gigi  dan mulut wanita hamil, didapatkan 27-100% yang mengalami gingivitis, dan 10% mengalami granuloma pyogenik.  Lesi mukosa oral lebih sering terjadi pada wanita hamil dari pada wanita yang tidak hamil (Sarifakioglu, E. 2006. dalam Muhsinah, dkk. 2014). Gingivitis kehamilan ini disebabkan oleh hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron di dalam darah. 
          Adanya perubahan hormonal yang disertai dengan vaskuler menyebabkan gingiva  menjadi sensitif khususnya terhadap toksin maupun iritan lainnya, seperti plak dan kalkulus yang mengakibatkan gingiva meradang, selain itu pada masa kehamilan ibu hamil sering mengalami mual dan muntah, muntah dapat menyebabkan rongga mulut menjadi asam sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies. Menurut penelitian Ghanesh, dkk(2010) dalam Hamzah, dkk (2016) menunjukkan 66,8% ibu hamil memiliki kebersihan rongga mulut yang sedang. Hal ini menunjukkan, sebagian besar ibu hamil hanya fokus pada kehamilannya dan kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.
Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut:
1.      Pada masa kehamilan,bumil perlu asupan zat makanan bergizi.
Saat bumil mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut,maka kebutuhan akan pemenuhan makanannya akan terganggu,dan itu bisa mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandunganya,karena kurangnya asupan gizi yang masuk kedalam tubuh.
2.     Perubahan hormon pada bumil.
Akibat dari perubahan hormone progesterone maupun estrogen pada bumil dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.Misalnya pada trisemester pertama sering mutah dan kelebihan air liur sehingga ingin terus meludah. Bila tidak kumur dan menggosok gigi maka kuman dan penyakit didalam mulut mudah tumbuh yang mengakibatkan bau mulut,jamur dan sariawan pada mulut.
3.     Peningkatan terjadinya pembengkaan pada gusi.
Terjadi akibat pelunakan jaringan pada daerah gusi akibat perubahan hormone. Gusi mudah berdarah dan benjol-benjol. 
4.     Waktu istirahat terganggu karena sakit gigi dan rasa ngilu.
Pada bumil yang kedapatan gigi berlubang akan bertambah parah akibat penyerapan kalsium dari tubuh bumil pada proses pertumbuhan. 
5.     Kerusakan gigi yang parah akan merangsang keluarnya hormone prostaglandin.
Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kontraksi pada rahim yang terus menerus sehingga bisa mengakibatkan premature atu keguguran. 
6.     Infeksi pada bumil dapat menginfeksi janin.
Hasil penelitian yang dimuat journal of Obstetrics Gynechology,Yiping Han,peneliti dari case Western Reserve University 2010 mengatakan bahwa ibu yang gusinya infejsi dapat menularkan infeksi pada janin melalui peredaran darah plasenta. 
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. 
1.     Menggosok gigi secara teratur yang dilakukan setelah makan dan sebelum tidur malam.
2.     Hindari makanan terlalu panas,dingin,dan asam (ngemil dan makan makanan yang terlalu keras).
3.     Jangan biasakan menggunakan tusuk gigi. 
4.     Hindari merokok yang dapat merusak lapisan gigi karena nikotin.
5.     Periksa gigi secara teratur. 
 

7 Prinsip Utama untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Sariawan, gusi bengkak, bau mulut, atau gigi berlubang adalah beberapa contoh dari kesehatan gigi dan mulut yang buruk. Padahal, masalah gigi atau gusi tidak melulu sekadar bikin sulit makan ataupun bicara. Sebuah studi menemukan bahwa kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit membahayakan.

Oleh karena itu, kami menyajikan beberapa tips berguna untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1. Jangan sikat gigi terlalu keras

Salah satu tujuan sikat gigi adalah menghilangkan plak gigi. Namun, jika Anda menyikat gigi terlalu keras, gesekannya dapat merobek gusi dan mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Akibatnya, gigi Anda jadi lebih sensitif. Selain itu, cara sikat gigi yang tidak benar dapat menyebabkan plak gigi malah menumpuk dan mengeras yang dapat berakibat pada gingivitis (peradangan gusi). Menyikat gigi haruslah dilakukan secara lembut dengan gerakan memutar dan memijat gigi. Biasanya, lama durasi yang efektif untuk sikat gigi adalah sekitar dua menit.

2. Sikat gigi sebelum tidur

Anda pasti tahu jika Anda dianjurkan untuk sikat gigi setidaknya dua kali sehari: bangun pagi dan sebelum beranjak tidur.
Sikat gigi sebelum tidur ternyata dapat menghilangan kuman dan plak pada gigi Anda yang menumpuk lama sepanjang hari. Selain menyikat gigi, Anda juga dianjurkan untuk menyikat lidah demi menghilangkan kuman atau plak yang menempel pada lidah.

3. Gunakan pasta gigi berfluorida

Fluorida adalah unsur alami yang dapat ditemukan di banyak hal, seperti air minum dan makanan yang Anda konsumsi. Fluorida diserap tubuh untuk digunakan oleh sel-sel yang membangun gigi Anda untuk menguatkan enamel gigi. Fluorida juga merupakan pertahanan utama terhadap kerusakan gigi yang bekerja dengan memerangi kuman yang dapat menyebabkan kerusakan, serta menyediakan perlindungan alami untuk gigi Anda. Oleh karena itu, gunakanlah pasta gigi yang mengandung fluorida.

4. Jangan merokok

Tembakau dapat menyebabkan gigi menguning dan bibir menghitam. Merokok juga melipatgandakan risiko Anda terhadap penyakit gusi dan kanker mulut. Oleh karena itu, berhenti merokok sekarang juga.

5. Minum lebih banyak air

Air merupakan minuman terbaik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk bagi kesehatan mulut Anda karena aktivitas minum dapat membantu membersihkan beberapa efek negatif dari makanan dan minuman yang menempel pada gigi Anda. Bosan dengan rasa air putih yang hambar? Kami punya banyak cara kreatif untuk melatih Anda lebih banyak minum air putih.

6. Batasi konsumsi makanan yang manis dan asam

Anda mungkin seringkali mendengar nasihat, “Jangan banyak makan makanan manis, nanti giginya bolong”. Ternyata, kita memang tidak boleh sembarangan membantah nasehat orangtua. Makanan manis dan asam akan diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut yang kemudian dapat menggerogoti enamel gigi Anda. Asam inilah yang menyebabkan gigi Anda cepat berlubang.
Tidak perlu menghentikan konsumsi gula sama sekali untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, Anda hanya perlu membatasi konsumsinya.

7. Makan makanan yang bergizi

Sama halnya dengan air, makan makanan yang bergizi juga baik untuk kesehatan gigi dan mulut Anda. Makan makanan yang bergizi — termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran, dan produk susu — dapat memberikan semua nutrisi yang Anda butuhkan. Bahkan, sebuah studi menemukan bahwa omega-3 lemak — jenis lemak sehat dalam makanan laut— dapat dapat mengurangi risiko peradangan, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit gusi.

Sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/tips-menjaga-kesehatan-gigi-dan-mulut/

Menjaga Kesehatan Gigi Pada Anak

Pemberian susu pada bayi saat tidur dapat meningkatkan resiko kerusakan gigi karena gula pada susu digunakan olek bakteri perusak gigi sebagai sumber makanan sehingga bakteri dapat berkembang biak pada gigi.

Kerusakan gigi pada anak-anak dapat dicegah dengan memulai perawatan gigi lebih awal. Beberapa kebiasaan dapat dilakukan untuk mencegah gigi berlubang dan menjaga gigi tetap sehat.
  1. Melakukan pemeriksaan rutin
    Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi ketika anak berusia satu tahun untuk mengetahui kondisi  gigi anak. Melakukan pencegahan lebih awal dapat membantu menurunkan biaya perawatan dan perbaikan di masa mendatang.
     
  2. Menjaga kebersihan gigi
    Menyikat  gigi merupakan kebiasaan baik yang butuh dilakukan sejak awal. Sebelum bayi memiliki gigi, maka gusi merupakan bagian yang perlu dibersihkan dengan lembut. Gunakan air pada kain yang lembut untuk membersihkan gusi bayi. Saat bayi sudah memiliki gigi, maka gunakan sikat gigi berbulu halus dan gunakan pasta gigi berfluoride. Sikat gigi bayi dua kali sehari. Biasakan anak untuk menyikat gigi sebelum tidur dan tidak memberikan makanan atau minuman kecuali air putih saat akan tidur.
     
  3. Hindari memberi susu bayi ketika tidur
    Hindari memberikan bayi susu atau jus ketika akan tidur siang ataupun malam. Cairan manis yang menempel pada gigi akan digunakan oleh bakteri penyebab kerusakan gigi sebagai sumber makanan. Jika anak memiliki kebiasaan “ngedot” sebelum tidur maka pastikan  hanya berisi air putih.
     
  4. Batasi pemberian jus pada anak
    Umumnya para orang tua menganggap jus merupakan pilihan sehat untuk dikonsumsi, tetapi jus dapat memicu kerusakan gigi. Batasi konsumsi jus pada anak untuk tidak lebih dari 400 ml per hari 100% jus buah. Beri jus atau minuman manis dan makanan pada waktu makan dan gunakan jus sebagai perangsang anak untuk makan.
     
  5. Mengajari anak untuk minum dengan gelas
    Memberikan minuman dengan menggunakan gelas dapat membantu anak-anak untuk beralih dari botol dot ke gelas. Berikan air putih untuk mengajari anak minum dengan menggunakan gelas karena pemberian minuman manis terlalu banyak dapat menyebabkan pembusukan dibagian gigi belakang dan depan.
     
  6. Batasi penggunaan botol dot hingga usia 2 atau 3 tahun
    Banyak alasan yang dapat digunakan untuk tetap membiarkan anak mengkonsumsi  susu atau jus dengan menggunakan botol dot. Namun, dalam jangka panjang dapat mempengaruhi letak pertumbuhan gigi. Penggunaan botol dot dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan bentuk mulut.
     
  7. Berhati-hati delam penggunaan obat-obatan yang manis
    Obat-obatan pada anak umumnya diberi tambahan rasa dan pemanis. Anak-anak yang menggunakan obat untuk kondisi kronis seperti asma dan masalah jantung memiliki resiko lebih tinggi mengalami kerusakan gigi. Antibiotik dan beberapa obat asma dapat menyebabkan infeksi jamur yang dikenal dengan sariawan. Berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan frekueni menyikat gigi jika menggunakan obat jangka panjang. Umumnya bisa hingga empat kali dalam sehari.
     
  8. Selalu ajari anak untuk menyikat, floss dan kumur
    Umumnya anak-anak susah untuk melakukan aktifitas seperti menyikat gigi, flossing, dan kumur. Jangan membiarkan anak untuk melewatkan jadwal membersihkan gigi.
    Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjadikan aktifitas membersihkan gigi menjadi kebiasaan:
       - Selalu dampingi anak ketika akan menyikat gigi. Anak-anak akan siap membersihkan gigi dengan mandiri hingga usia 6 tahun. Anak-anak akan mulai menggosok gigi dengan benar sekitar berusia 10 tahun.
       - Lakukan sikat gigi malam sebelum terlalu dekat dengan waktu tidur anak. Karena jika anak sudah mulai mengantuk maka akan semakin sulit untuk diajak bekerja sama melakukan aktifitas membersihkan gigi.
       - Biarkan anak untuk memilih pasta gigi dan sikat gigi sendiri. Anak-anak berusia 5 tahun dapat menentukan sendiri pasta gigi yang diinginkan.
       - Berikan hadiah kepada anak jika mampu rutin membersihkan gigi setiap hari untuk memberikan motivasi pada anak.
Kebiasaan baik yang mulai ditanamkan sejak dini untuk menjaga kesehatan gigi dapat membantu anak-anak terhindar dari gangguan atau penyakit yang menyerang gigi di masa mendatang.

Sumber : https://vivahealth.co.id/article/detail/12237/bagaimana-cara-menjaga-kesehatan-gigi-pada-anak-anak